
Kecenderungan
sifat logam golongan IIIA:
·
Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl,
kecuali logam Al
·
Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl
·
Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung
berkurang dari Al – Tl
·
Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung
bertambah dari Al – Tl
·
Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah
dari Ga – Tl, kecuali Al memiliki titik cair yang besar
·
Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang
dari Al – Tl
Unsur-unsur
golongan III A adalah sebagai berikut
1. Boron (B)
boron
adalah suatu unsure kimia dalam table periodic yang memiliki lambing B dan
nomor atom 5. Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi
boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan
konduktor yang buruk dalam suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Senyawa boron (Arab: Buraq, Persia: Burah) telah
diketahui sejak ribuan tahun yang lalu, tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai
tahun 1880 oleh Sir Humpry Davy, Gay-Lussac, dan Thenard.
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai
asamothorboric dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi
dan sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral
boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami.
Sumber-sumber penting boron
adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua
bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber
penting boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.
Boron mempunyai Titik Leleh :
2349 K (20760C),
Titik Didih :
4200 K (39270C),Kalor peleburan
: 5,59 kJ/mol,Kalor penguapan
: 254 kJ/mol
2.
Aluminium
(Al)
Aluminium cair yang
diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu diturunkan suhu agar
diperoleh aluminium padat. Aluminium yang diperoleh dalam bentuk cair karena
suhu di dalam sel elektrolisis melebihi titik leleh aluminium yang hanya 660°C.
Oksigen yang dihasilkan pada anoda dapat bereaksi dengan grafit yang digunakan
membentuk gas karbon dioksida dan karbon monooksida. Akibatnya anoda
lama-kelamaan akan berkurang dan perlu diganti pada saat-saat tertentu.
Beberapa sifat
dan kelebihan aluminium dibanding logam-logam yang lain:
a. Penghantar
listrik dan panas yang baik walaupun tidak sebaik tembaga. Karena memiliki daya hantar listrik yang baik
ini aluminium digunakan pada kabel listrik menggantikan tembaga yang harganya
lebih mahal.
b. Mempunyai
warna yang stabil seolah-olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan aluminium
sangat cepat bereaksi dengan dengan oksigen yang terdapat di udara menghasilkan
aluminium oksida. Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas sehingga dapat
melindungi permukaan aluminium yang ada dibagian bawah agar tidak terjadi
oksidai berlanjut. Selain berupa lapisan tipis, oksida yang terbentuk merupakan
lapisan tembus cahaya sehingga aluminium seolah-olah tidak berubah (tetap
mengkilat).
c. Permukaannya
tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan menarik.
d. Serbuk
aluminium yang sangat halus tampak mengkilat seperti logam aslinya sehingga
sering dicampur pada minyak cat (vernis) menghasilkan cat metalik yang harganya
relatif labih mahal dibanding cat biasa. Cat-cat metalik kebanyakan digunakan
pada barang-barang mewah, karena dengan penambahan aluminium, cat dapat
memantulkan cahaya yang lebih banyak.
e. Tidak
bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan makanan.
Oleh karena itu aluminium banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
alat-alat rumah tangga misanya panci. Dan aluminium dijadikan kertas aluminium
yang sangat tipis yang digunakan sebagai pembungkus rokok, gula, bumbu masak
dan beberapa keperluan lain.
f. Paduan
95% aluminium dengan 5% unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn dapat digunakan
menggantikan fungsi besi walaupun tidak sekuat besi. Misalnya dalam pembuatan
bingkai pintu dan jendela.
Penggunaan
aluminium makin lama makin penting sejalan perkembangan teknologi. Hal ini
didukung oleh oleh sifatnya yang menarik dengan harga yang relatif murah.
Selain itu aluminium termasuk logam yang ringan bersama-sama dengan magnesium
dan titanium.
Walaupun
memiliki berbagai kelebihan namun logam aluminium maupun paduannya memiliki
kekurangan, salah satunya yitu tidak bisa di las atau disolder. Hal ini tentu
sangat merugikan, sebab jika sebagian kecil dari aluminium yang mengalami
kerusakan maka semua bagian harus diganti dengan yang baru.
Aluminium
mempunyai Titik Leleh : 933,47 K (660,320C),Titik Didih :
2729 K (25190C),Kalor peleburan
: 10,71 kJ/mol -1dan
Kalor penguapan
: 294,0 kJ/mol-1.
3.
Galium
(Ga)
Galium
disebut-sebut sebagai eka-aluminium oleh D.I Mendeleev pada tahun 1870 dan
ditemukan pada tahun 1875 oleh P.E. Lecoq de Boisbaudran menggunakan
spektroskopi. Indikasi pertama datang dengan mengobservasi dua garis ungu baru
dalam spectrum dari sebuah sampel yang terdeposit dalam besi. Dan dapat
diisolasi 1 gram logam awal dari ratusan kilogram bijih zink blende dan diberi
nama latin Gallia. Sifat fisika dan kimia dari Galium diprediksi oleh
Mendeleev. (Greenwood dan Earnshaw, 1998)
Galium sering
ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore, sphalerite,
germanite, bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran
batubara pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.Unsur ini satu dari
empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat berbentuk cair dekat pada
suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada termometer suhu
tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi. Ada tendensi yang kuat
untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh karena itu proses
seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi. (Mohsin, Yulianto,
2006)
Galium
mempunyai
Titik Leleh :
302,91 K (29,760C),Titik Didih :
2477 K (22040C),
Kalor peleburan
: 5,59 kJ/mol dan Kalor penguapan
: 254 kJ/mol
Galium
yang sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak 3.1% jika
berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak boleh
disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak tempatnya jika
galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap serangan asam-asam
mineral. Galium membasahi gelas atau porselen dan membentuk kaca yang
menakjubkan jika dicat pada gelas. Unsur ini banyak digunakan sebagai bahan
doping untuk semikonduktor dan transistor. Galium arsenide dapat mengubah
aliran listrik menjadi cahaya dan dapat dipakai sebagai bahan campuran
logam.Tingkat keracunanan elemen ini sepertinya tidak tinggi, tetapi tetap
perlu hati-hati sampai informasi tambahan tersedia.
(Mohsin,
Yulianto, 2006)
4.
Talium
(TI)
Talium dan Indium
ditemukan dalam spektroskopi yang disebut sebagai indikator. Talium ditemukan
pada tahun 1861-1862 oleh W.Crookes dan C.A Lamy. Diberi nama talium karena
menghasilkan garis warna spectra hijau pada spectrum nyalanya yang dalam bahasa
Yunani disebut Thallos.(Greenwood dan Earnshaw, 1998)
Talium terdapat
di crooksite, lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam
pyrites dan diambil dengan cara memanggang bijih ini. Talium juga
dapat diambil dengan cara melebur bijih timbal dan seng. Proses pengambilan
talium agak kompleks dan tergantung sumbernya. Manganes nodules,
ditemukan di dasar samudera juga mengandung Talium.Oksida akan terbentuk jika
membiarkan talium di udara dan hidrida dapat terbentuk jika tercampur dengan
air. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong dengan pisau.
(Mohsin, Yulianto, 2006)
Thalium
mempunyai
Titik Leleh :
577 K (3040C),
Titik Didih :
1746 K (14730C),
Kalor peleburan
: 4,14 kJ/mol -1
dan Kalor penguapan :165 kJ/mol -1
Talium memiliki
25 isotop dengan berat atom terbentang dari 184 sampai 210. Talium alami adalah
campuran dua isotop. Campuran logam raksa- talium yang membentuk eutectic
pada 8.5% talium diberitakan membeku pada titik -60 Celcius, sekitar 20 derajat
dibawah titik beku raksa. Talium sulfat banyak digunakan sebagai pembasmi tikus
dan semut karena ia tak berbau dan tidak memiliki rasa. Tapi senyawa ini telah
dilarang kegunaannya di AS sejak tahun 1975. Konduktivitas Talium sulfida
berubah sesuai dengan eksposenya terhadap sinar infra merah. Kristal talium
bromida-iodida telah digunakan sebagai bahan optik. Talium beserta sulfur atau
selenium dan arsenik juga telah digunakan untuk membuat gelas dengan titik
lebur rendah antara 125 ? 150 derajat Celcius. Gelas ini diberitakan memiliki
sifat yang sama dengan gelas biasa pada suhu ruangan tetapi lebih tanah lama di
dalam air. Talium oksida digunakan untuk membuat kaca gelas dengan indeks
refraksi yang tinggi. Elemen ini dan senyawa-senyawanya sangat beracun dan
harus ditangani secara hati-hati. Kontak dengan kulit sangat membahayakan dan
ketika mencairkan logam ini, perlu ventilasi udara yang cukup. Eskpos terhadap
talium (senyawanya yang terlarut) tidak boleh melebihi 0.1 mg/m3
(berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu. (Mohsin,
Yulianto, 2006)
5.
Indium
(In)
(namanya
berasal dari garis terang indigo pada spektrumnya) Unsur ini ditemukan oleh
Reich and Richter, yang kemudian mengisolasi logam ini. Sampai pada tahun 1924,
hanya satu gram yang tersedia di seluruh dunia dalam bentuk terisolasi.
Ketersediaanya mungkin sebanyak perak. Sekitar 4 juta troy ons indium
diproduksi di negara-negara maju. Kanada memproduksi lebih dari 1 juta troy ons
setiap tahunnya.
Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi secara komersil. Ia juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
Elemen ini tersedia dalam bentuk murni. Indium sangat lunak, putih keperak-perakan, dapat membasahi gelas.
Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi secara komersil. Ia juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
Elemen ini tersedia dalam bentuk murni. Indium sangat lunak, putih keperak-perakan, dapat membasahi gelas.
Indium
mempunyai Titik Leleh : 429,75,47 K (156,600C), Titik Didih :
2345 K (20720C),
Kalor peleburan
: 3,281 kJ/mol dan Kalor penguapan
: 231,8 kJ/mol
Indium
digunakan sebagai bahan campuran logam, campuran logam poros, transistor
germanium, termistor dan fotokonduktor. Ia dapat dilapisi pada logam dan
diuapkan pada gelas untuk membentuk kaca sebagus yang tebuat dari perak tetapi
tidak rentan korosi atmosfir.
6.
Ununtrium
(Uut)
Ununtrium ditemukan oleh
team Lawrence Livermore Laboratorydi Amerika Serikat dan tergabung dalam lembaga
penelitian nuklir di Rusia pada tahun 2003.
Ununtrium
disebut juga dengan unsur 113merupakan unsure yang ditemukan atau di buat
dengan menembakkan atom-atom kalsium pada sasaran unsure amerisium yang
menghasilkan unsure 115 dan unsure 113 yang bersifat radioaktif.
0 komentar
Posting Komentar