Share

Get This


Get this widget!

Selamat datang para kawan semua, Mudah-mudahan dengan adanya web ini dapat bermanfaat

Pages

Minggu, 04 Mei 2014

UNSUR-UNSUR GOLONGAN III A


Kecenderungan sifat logam golongan IIIA:
·           Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al
·           Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl
·           Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl
·           Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Al – Tl
·           Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali Al memiliki titik cair yang besar
·           Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl

Unsur-unsur golongan III A adalah sebagai berikut

1.      Boron (B)
boron adalah suatu unsure kimia dalam table periodic yang memiliki lambing B dan nomor atom 5. Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.

Senyawa boron (Arab: Buraq, Persia: Burah) telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu, tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai tahun 1880 oleh Sir Humpry Davy, Gay-Lussac, dan Thenard.

Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asamothorboric dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami.
Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.

Boron mempunyai Titik Leleh : 2349 K (20760C), Titik Didih : 4200 K (39270C),Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol,Kalor penguapan : 254 kJ/mol

2.      Aluminium (Al)
Aluminium cair yang diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu diturunkan suhu agar diperoleh aluminium padat. Aluminium yang diperoleh dalam bentuk cair karena suhu di dalam sel elektrolisis melebihi titik leleh aluminium yang hanya 660°C. Oksigen yang dihasilkan pada anoda dapat bereaksi dengan grafit yang digunakan membentuk gas karbon dioksida dan karbon monooksida. Akibatnya anoda lama-kelamaan akan berkurang dan perlu diganti pada saat-saat tertentu.
Beberapa sifat dan kelebihan aluminium dibanding logam-logam yang lain:
a.       Penghantar listrik dan panas yang baik walaupun tidak sebaik tembaga. Karena       memiliki daya hantar listrik yang baik ini aluminium digunakan pada kabel listrik menggantikan tembaga yang harganya lebih mahal.
b.      Mempunyai warna yang stabil seolah-olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan aluminium sangat cepat bereaksi dengan dengan oksigen yang terdapat di udara menghasilkan aluminium oksida. Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas sehingga dapat melindungi permukaan aluminium yang ada dibagian bawah agar tidak terjadi oksidai berlanjut. Selain berupa lapisan tipis, oksida yang terbentuk merupakan lapisan tembus cahaya sehingga aluminium seolah-olah tidak berubah (tetap mengkilat).
c.       Permukaannya tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan menarik.
d.      Serbuk aluminium yang sangat halus tampak mengkilat seperti logam aslinya sehingga sering dicampur pada minyak cat (vernis) menghasilkan cat metalik yang harganya relatif labih mahal dibanding cat biasa. Cat-cat metalik kebanyakan digunakan pada barang-barang mewah, karena dengan penambahan aluminium, cat dapat memantulkan cahaya yang lebih banyak.
e.       Tidak bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan makanan. Oleh karena itu aluminium banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat rumah tangga misanya panci. Dan aluminium dijadikan kertas aluminium yang sangat tipis yang digunakan sebagai pembungkus rokok, gula, bumbu masak dan beberapa keperluan lain.
f.       Paduan 95% aluminium dengan 5% unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn dapat digunakan menggantikan fungsi besi walaupun tidak sekuat besi. Misalnya dalam pembuatan bingkai pintu dan jendela.
Penggunaan aluminium makin lama makin penting sejalan perkembangan teknologi. Hal ini didukung oleh oleh sifatnya yang menarik dengan harga yang relatif murah. Selain itu aluminium termasuk logam yang ringan bersama-sama dengan magnesium dan titanium.
Walaupun memiliki berbagai kelebihan namun logam aluminium maupun paduannya memiliki kekurangan, salah satunya yitu tidak bisa di las atau disolder. Hal ini tentu sangat merugikan, sebab jika sebagian kecil dari aluminium yang mengalami kerusakan maka semua bagian harus diganti dengan yang baru.
Aluminium mempunyai Titik Leleh : 933,47 K (660,320C),Titik Didih : 2729 K (25190C),Kalor peleburan : 10,71 kJ/mol -1dan Kalor penguapan : 294,0 kJ/mol-1.

3.      Galium (Ga)
Galium disebut-sebut sebagai eka-aluminium oleh D.I Mendeleev pada tahun 1870 dan ditemukan pada tahun 1875 oleh P.E. Lecoq de Boisbaudran menggunakan spektroskopi. Indikasi pertama datang dengan mengobservasi dua garis ungu baru dalam spectrum dari sebuah sampel yang terdeposit dalam besi. Dan dapat diisolasi 1 gram logam awal dari ratusan kilogram bijih zink blende dan diberi nama latin Gallia. Sifat fisika dan kimia dari Galium diprediksi oleh Mendeleev. (Greenwood dan Earnshaw, 1998)
Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore, sphalerite, germanite, bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran batubara pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.Unsur ini satu dari empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat berbentuk cair dekat pada suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada termometer suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi. Ada tendensi yang kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh karena itu proses seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi. (Mohsin, Yulianto, 2006)
Galium mempunyai Titik Leleh : 302,91 K (29,760C),Titik Didih : 2477 K (22040C), Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol dan Kalor penguapan : 254 kJ/mol
Galium yang sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak 3.1% jika berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak tempatnya jika galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap serangan asam-asam mineral. Galium membasahi gelas atau porselen dan membentuk kaca yang menakjubkan jika dicat pada gelas. Unsur ini banyak digunakan sebagai bahan doping untuk semikonduktor dan transistor. Galium arsenide dapat mengubah aliran listrik menjadi cahaya dan dapat dipakai sebagai bahan campuran logam.Tingkat keracunanan elemen ini sepertinya tidak tinggi, tetapi tetap perlu hati-hati sampai informasi tambahan tersedia.
(Mohsin, Yulianto, 2006)


4.      Talium (TI)
Talium dan Indium ditemukan dalam spektroskopi yang disebut sebagai indikator. Talium ditemukan pada tahun 1861-1862 oleh W.Crookes dan C.A Lamy. Diberi nama talium karena menghasilkan garis warna spectra hijau pada spectrum nyalanya yang dalam bahasa Yunani disebut Thallos.(Greenwood dan Earnshaw, 1998)
Talium terdapat di crooksite, lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites dan diambil dengan cara memanggang bijih ini. Talium juga dapat diambil dengan cara melebur bijih timbal dan seng. Proses pengambilan talium agak kompleks dan tergantung sumbernya. Manganes nodules, ditemukan di dasar samudera juga mengandung Talium.Oksida akan terbentuk jika membiarkan talium di udara dan hidrida dapat terbentuk jika tercampur dengan air. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong dengan pisau. (Mohsin, Yulianto, 2006)
Thalium mempunyai Titik Leleh : 577 K (3040C), Titik Didih : 1746 K (14730C), Kalor peleburan : 4,14 kJ/mol -1 dan Kalor penguapan :165 kJ/mol -1
Talium memiliki 25 isotop dengan berat atom terbentang dari 184 sampai 210. Talium alami adalah campuran dua isotop. Campuran logam raksa- talium yang membentuk eutectic pada 8.5% talium diberitakan membeku pada titik -60 Celcius, sekitar 20 derajat dibawah titik beku raksa. Talium sulfat banyak digunakan sebagai pembasmi tikus dan semut karena ia tak berbau dan tidak memiliki rasa. Tapi senyawa ini telah dilarang kegunaannya di AS sejak tahun 1975. Konduktivitas Talium sulfida berubah sesuai dengan eksposenya terhadap sinar infra merah. Kristal talium bromida-iodida telah digunakan sebagai bahan optik. Talium beserta sulfur atau selenium dan arsenik juga telah digunakan untuk membuat gelas dengan titik lebur rendah antara 125 ? 150 derajat Celcius. Gelas ini diberitakan memiliki sifat yang sama dengan gelas biasa pada suhu ruangan tetapi lebih tanah lama di dalam air. Talium oksida digunakan untuk membuat kaca gelas dengan indeks refraksi yang tinggi. Elemen ini dan senyawa-senyawanya sangat beracun dan harus ditangani secara hati-hati. Kontak dengan kulit sangat membahayakan dan ketika mencairkan logam ini, perlu ventilasi udara yang cukup. Eskpos terhadap talium (senyawanya yang terlarut) tidak boleh melebihi 0.1 mg/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu. (Mohsin, Yulianto, 2006)

5.      Indium (In)
(namanya berasal dari garis terang indigo pada spektrumnya) Unsur ini ditemukan oleh Reich and Richter, yang kemudian mengisolasi logam ini. Sampai pada tahun 1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh dunia dalam bentuk terisolasi. Ketersediaanya mungkin sebanyak perak. Sekitar 4 juta troy ons indium diproduksi di negara-negara maju. Kanada memproduksi lebih dari 1 juta troy ons setiap tahunnya.

Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi secara komersil. Ia juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.

Elemen ini tersedia dalam bentuk murni. Indium sangat lunak, putih keperak-perakan, dapat membasahi gelas.
Indium mempunyai Titik Leleh : 429,75,47 K (156,600C), Titik Didih : 2345 K (20720C), Kalor peleburan : 3,281 kJ/mol dan Kalor penguapan : 231,8 kJ/mol
Indium digunakan sebagai bahan campuran logam, campuran logam poros, transistor germanium, termistor dan fotokonduktor. Ia dapat dilapisi pada logam dan diuapkan pada gelas untuk membentuk kaca sebagus yang tebuat dari perak tetapi tidak rentan korosi atmosfir.

6.      Ununtrium (Uut)
Ununtrium ditemukan oleh team Lawrence Livermore Laboratorydi Amerika Serikat dan tergabung dalam lembaga penelitian nuklir di Rusia pada tahun 2003.
Ununtrium disebut juga dengan unsur 113merupakan unsure yang ditemukan atau di buat dengan menembakkan atom-atom kalsium pada sasaran unsure amerisium yang menghasilkan unsure 115 dan unsure 113 yang bersifat radioaktif.

0 komentar

Posting Komentar